Minggu ke 1:
BAB I
ILMU BUDAYA
DASAR
Ilmu
Budaya Dasar adalah pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep –
konsep yang dikembangkan untuk mengkaji masalah – masalah manusia dan
kebudayaan.
1.
Ilmu
– ilmu Alamiah
Ilmu – ilmu alamiah bertujuan untuk
mengetahui keteraturan – keteraturan yang terdapat dalam alam semesta. Caranya
ialah dengan menentukan hukum yang berlaku mengenai keteraturan – keteraturan
itu, lalu dibuat analisis untuk menentukan suatu kualitas. Hasil analisis
digeneralisasikan lalu dibuat prediksi, hasil penelitian 100% benar dan 100%
salah. Yang termasuk kelompok ilmu –ilmu alamiah yaitu astronomi, fisika,
kimia, biologi, kedokteran dan mekanik.
2.
Ilmu
– ilmu Sosial
Ilmu – ilmu sosial bertujuan untuk
mengkaji keteraturan – keteraturan yang terdapat dalam hubungan antara manusia.
Tapi hasil penelitiannya tidak 100% benar hanya mendekati kebenaran, sebabnya
keteraturan dalam hubungan antara manusia ini tidak dapat berubah dari saat ke
saat. Yang termasuk kelompok ilmu – ilmu sosial adalah ilmu ekonomi, sosiologi,
politik, demografi, antropologi sosial, sosiologi hukum, dan sebagainya.
3.
Pengetahuan
Budaya
Pengetahuan budaya bertujuan untuk
memahami danmencri arti kenyatan – kenyataan yang bersifat manusiawi.
Pengetahuan budaya dibatasi sebagai pengetahuan yang mencakup keahlian seni dan
filsafat seperti seni tari, seni rupa, seni musik, dan lain – lain.
Dengan
kata lain Ilmu Budaya Dasar menggunakan pengertian – pengertian yang berasal
dari berbagai bidang pengetahuan budaya untuk mengembangkan wawasan pemikiran
serta kepekaan dalam mengkaji masalah – masalah manusia dan kebudayaan.
Tujuan Ilmu
Budaya Dasar :
-
Ilmu
Budaya Dasar bertujuan untuk mengenal dirinya sendiri lebih dalam maupun orang
lain yang ia kenal luarnya saja.
-
Mengenal
perilaku diri sendiri maupun perilaku orang lain.
-
Untuk
pergaulan hidup dimasyarakat luas.
-
Tidak
terjerumus ke sifat – sifat kedaerahan dan kekotaan.
-
Memiliki
pemikiran dan penglihatan yang jelas serta yang mendasar dan menghargai budaya
yang ada disekitarnya serta ikut melestarikan budaya leluhur kita.
-
Peka
terhadap masalah – masalah pemikiran perasaan serta perilaku dan ketentuan
manusia yang diciptakan.
Diharapkan
yang mempelajari Ilmu Budaya Dasar ini dapat membangun minat dan kebiasaan
tentang sesuatu yang terjadi di sekitar lingkungannya dan dimana saja, dan
dapat memiliki keberanian moral untuk mempertanggung jawabkan nilai – nilai
yang ia pertahankan dan dapat menerimanya.
Minggu ke 2
BAB II
MANUSIA DAN
KEBUDAYAAN
Manusia
adalah makhluk hidup ciptaan tuhan yang tunduk kepada aturan hukum alam,
mengalami kelahiran, pertumbuhan, perkembangan, mati, dan seterusnya, serta
terkait atau berinteraksi dengan alam dan lingkungannya dalam sebuah hubungan
timbal balik positif maupun negatif. Manusia dapat diartikan dari sudut pandang
yang berbeda yaitu menurut biologis, rohani, dan budaya/kebiasaan. Secara
biologis, manusia merupakan sebuah spesies primata dari golongan mamalia yang
dilengkapi otak dengan berkemampuan tinggi. Secara rohani yaitu manusia dapat
memilih untuk keyakinan imannya terhadap TUHAN Y.M.E dengan menganut agama yang
diyakininya tanpa paksaan dari siapa pun juga. Secara budaya/kebiasaan adalah
manusia mempunyai adat/budaya/kebiasaan yang unik dan beraneka ragam.
Manusia
biasa disebut sebagai makhluk sosial dan mahkluk individu. Yang dimaksud dengan
makhluk sosial adalah saling berhubungan dan keterkaitannya dengan lingkungan
dan tempat tinggalnya, sedangkan makhluk individu adalah makhluk yang memiliki
pemikiran-pemikiran tentang apa saja yang menurutnya baik dan sesuai dengan
tindakan-tindakan yang telah diputuskan.
Kebudayaan
adalah cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok
orang dan diwariskan dari generasi ke generasi. Kebudayaan sangat erat
hubungannya dengan masyarakat, perwujudan dari kebudayaan adalah benda – benda
yang diciptakan oleh manusia sebagai makhluk yang berbudaya berupa perilaku dan
benda – benda yang bersifat nyata. Misalkan pola – pola perilaku, bahasa,
peralatan hidup, organisasi sosial, religi, seni, dan lain – lain yang
ditujukan untuk membantu manusia dalam melangsungkan kehidupan bermasyarakat.
Minggu ke 3 :
BAB III
Ilmu
Budaya Dasar dan Kesusastraan
Ilmu Budaya
Dasar secara sederhana adalah pengetahuan yang diharapkan mampu memberikan
pengetahuan dasar dan umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk
mengkaji masalah manusia dan kebudayaan . Suatu karya dapat saja mengungkapkan
lebih dari satu masalah, sehingga ilmu budaya dasar bukan ilmu sastra, ilmu
filsafat ataupun ilmu tari yang terdapat dalam pengetahuan budaya, tetapi ilmu
budaya dasar menggunakan karya yang terdapat dalam pengetahuan budaya untuk .
Pengetahuan budaya mengkaji masalah
nilai-nilai manusia sebagai mahluk berbudaya (homo humanus). Sedangkan ilmu
budaya dasar bukan ilmu tentang budaya, melainkan mengenai pengetahuan dasar
dan pengertian umum tentang konsep-konsep.
Pokok-pokok yang terkandung dari
beberapa devinisi kebudayaan
1. Kebudayaan yang terdapat antara umat
manusia sangat beragam
2. Kebudayaan didapat dan diteruskan
melalui pelajaran
3. Kebudayaan terjabarkan dari
komponen-komponen biologi, psikologi dan sosiologi
4. Kebudayaan berstruktur dan terbagi
dalam aspek-aspek kesenian, bahasa, adat istiadat, budaya daerah dan budaya
nasional
Karya sastra
adalah penjabaran abstraksi,namun filsafat yang menggunakan bahasa juga disebut
abstrasi. Maka abstrak adalah cinta kasih,kebahagian,kebebasan dan lainnya yang
digarap oleh filsafat. Dalam kesusastraan IBD dapat dihubungkan meliputi: Bahasa, Agama,
Kesusastraan, Kesenian dll. Mengikuti pembagian ilmu pengetahuan seperti
tersebut diatas maka Ilmu Budaya Dasar adalah satuan pengetahuan yang
dikembangkan sebagai usaha pendidikan. Konsep-konsep social dibatasi pada
konsep dasar atau elementer saja yang sangat diperlukan utntuk mempelajari
masala-masalah social yang dibahas dalam ilmu pengetahuan sosial, contohnya:
Keanekaragaman dan konsep kesatuan sosial bertolak .
Sastra dalam
arti khusus yang kita gunakan dalam konteks kebudayaan, adalah ekspresi gagasan
dan perasaan manusia. Jadi, pengertian sastra sebagai hasil budaya dapat
diartikan sebagai bentuk upaya manusia untuk mengungkapkan gagasannya melalui
bahasa yang lahir dari perasaan dan pemikirannya. Secara morfologis,
kesusastraan dibentuk dari dua kata, yaitu su dan sastra dengan mendapat
imbuhan ke- dan -an. Kata su berarti baik atau bagus, sastra berarti tulisan.
Secara harfiah, kesusastraan dapat diartikan sebagai tulisan yang baik atau
bagus, baik dari segi bahasa, bentuk, maupun isinya.
Bahasa dan
kebudayaan merupakan dua sistem yang melekat pada manusia. Kalau kebudayaan itu
adalah sistem yang mengatur interaksi manusia di dalam masyarakat, maka
kebahasaan adalah suatu sistem yang berfungsi sebagai sarana berlangsungnya
interaksi itu.
Masalah sastra dan seni sangat erat
hubungannya dengan ilmu budaya dasar, karena materi-materi yang diulas oleh
ilmu budaya dasar ada yang berkaitan dengan sastra dan seni.Budaya Indonesia
sanagat menunjukkan adanya sastra dan seni didalamnya. Latar belakang IBD dalam
konteks budaya, negara dan masyarakat Indonesia berkaitan dengan masalah
sebagai berikut :
1. Kenyataan bahwa bangsa indonesia
berdiri atas suku bangsa dengan segala keanekaragaman budaya yg tercemin dalam
berbagai aspek kebudayaannya, yg biasanya tidak lepas dari ikatan2 primordial,
kesukaan, dan kedaerahan .
2. Proses pembangunan yg sedang
berlangsung dan terus menerus menimbulkan dampak positif dan negatif berupa
terjadinya perubahan dan pergeseran sistem nilai budaya sehingga dengan
sendirinya mental manusiapun terkena pengaruhnya .
3. Kemajuan ilmu pengetahuan dan
teknologi menimbulkan perubahan kondisi kehidupan mausia, menimbulkan konflik
dengan tata nilai budayanya, sehingga manusia bingung sendiri terhadap kemajuan
yg telah diciptakannya .
Minggu ke 4
BAB IV
MANUSIA DAN
CINTA KASIH
Setiap
manusia pastinya pernah mengalami yang namanya cinta kasih antar
teman,tetangga,keluarga,hewan,dan lain – lain. Cinta adalah sebuah misteri yang
tidak bisa ditebak oleh siapa pun dan diri sendiri, cinta sangat erat pada
kehidupan dan tidak bisa dipisahkan dalam kehidupan. Begitupun dengan kasih
sering sekali kita untuk membedakan cinta dengan kasih itu sendiri.
Cinta adalah
rasa sangat suka atau rasa sayang dan ketertarikan hati pada sesuatu, sedangkan
kasih adalah perasaan yang dimiliki oleh setiap manusia yang menaruh belas
kasihan.
Jadi menurut
saya manusia itu pada hakikatnya tidak ada dapat dipisahkan dari Cinta Kasih
yang sulit untuk diungkapkan dengan kata – kata, dan cinta kasih itu
penderitaannya tiada akhir dan perlu suatu pengorbanan untuk mendapatkan cinta
kasih.
Minggu ke 5
BAB V
Manusia dan Keindahan
Keindahan atau
keelokan merupakan sifat dan ciri dari orang, hewan, tempat, objek, atau gagasan
yang memberikan pengalaman persepsi kesenangan, bermakna, atau kepuasan. Dalam
Kamus Besar Bahasa Indonesia, keindahan diartikan sebagai keadaan yang enak
dipandang, cantik, bagus benar atau elok. Keindahan dipelajari sebagai bagian
dari estetika, sosiologi, psikologi sosial, dan budaya. Sebuah “kecantikan yang
ideal” adalah sebuah entitas yang dikagumi, atau memiliki fitur yang dikaitkan
dengan keindahan dalam suatu budaya tertentu, untuk kesempurnaannya.
Keindahan berasal dari
kata indah, artinya bagus, permai, cantik, elok, molek dan sebagainya. Benda
yang mempunyai sifat indah ialah segala hasil seni, (meskipun tidak semua hasil
seni indahl, pemandangari alam (pantai, pegunungan, danau, bunga-bunga di
lereng gunung), manusia (wajah, mata, bibir, hidung, rambut, kaki, tubuh),
rumah ( perabot rumah tangga dan sebagainya), suara, warna dan sebagainya.
Keindahan adalah identik dengan kebenaran.
Minggu ke 6
BAB VI
Manusia dan
Penderitaan
Penderitaan berasal dari kata dasar
derita. Sementara itu kata derita merupakan serapan dari bahasa Sansekerta,
menyerap kata dhra yang memiliki arti menahan atau menanggun. Jadi dapat
diartikan penderitaan merupakan menanggung sesuatu yang tidak mengenakan.
Ada
pula penderitaan yang secara lahiriah seperti sakit hati karena dihina, sedih
karena kerabat meninggal, putus asa karena tidak lulus ujian. Atau penyesalan
karena tidak melakukan yang diharapkan. Sementara yang lahir-batin dapat muncul
dikarenakan penderitaan pada sisi yang satu berdampak pada sisi yang lain atau
dengan kata lain penderitaan lahiriah memicu penderitaan batiniah atau
sebaliknya. Misal akibat kehujanan badan menjadi kedinginan namun tidak ada
tempat berteduh akibatnya mendongkol, risau atau menangis. Ada pula karena
putus asa tidak lulus ujian menjadi tidak mau makan dan menimbulkan perut
sakit.
Penderitaan
termasuk realitas Dunia dan Manusia. Penderitaan ada yang ringan dan ada yang
berat. Suatu peristiwa yang dianggap penderitaan oleh seseorang belum tentu
merupakan penderitaan bagi orang lain. Bisa juga penderitaan menjadi energi
untuk bangkit dan menjadikan seseorang jauh lebih baik dari sebelumnya.
Penderitaan juga merupakan teguran Tuhan kepada Umat-Nya agar manusia sadar
untuk tidak berpaling dari-Nya. Sebelum penderitaan itu terjadi pada umumnya
manusia telah diberikan tanda, tanda itu dapat berupa mimpi dan lain
sebagainya.
Intensitas
penderitaan bertingkat-tingkat, dari yang terberat hingga ringgan. Persepsi
pada setiap orang juga berpengaruh menentukan intensitas penderitaan.Tuhan telah
menciptakan manusia dengan segala kelebihannya dibandingkan dengan makhluk
lainnya. Penderitaan itu dapat berkurang tergantung bagaimana manusia menyikapi
penderitaan itu. Bagi manusia yang tebal imannya musibah yang sedang dialaminya
akan segera menyadarkan dirinya untuk bertaubat kepada Nya dan pasrah terhadap
takdir yang telah ditentukan Tuhan terhadap diri nya, dan yakin bahwa kekuasaan
Tuhan jauh lebih besar dari dirinya. Kepasrahan itu yang membuat manusia
merasakan kedamaian dalam hatinya dan lama kelamaan akan berkurang penderitaan
yang dialaminya. Sesungguhnya Tuhan tidak pernah memberikan cobaan diluar batas
kemampuan umatnya.
Ada
satu hal lagi yang menjadi pintu keberhasilan seseorang,hal yang dimaksud
adalah mental. Kualitas seseorang semakin berkualitas apabila orang tersebut
memiliki mental yang baik tetapi akan terjadi sebaliknya jika seseorang tidak
memiliki mental yang baik maka orang tersebut akan mengalami sebuah jalan hidup
yang tidak menyenangkan bahkan dapat memancing sebuah penderitaan. Hal yang
paling berbahaya adalah apabila kita mengalami kekalahan mental. Kekalahan
mental dapat terjadi apabila kita tidak mampu menerima suatu keadaan yang
sedang terjadi didalam diri kita. Kekalahan mental yang terjadi didalam diri
seseorang maka orang tersebut tidak akan dapat menyelesaikan seluruh masalah
yang sedang dihadapinya dan orang tersebut dapat menderita dengan hidupnya.
Oleh sebab itulah mental sangat berperan penting dalam hidup seseorang.
Apabila kita kelompokkan secara
sederhana berdasarkan sebab – sebab timbulnya penderitaan, maka penderitaan manusia
dapat diperinci sebagai berikut :
1.
Penderitaan yang timbul karena perbuatan buruk manusia
Penderitaan yang menimpa manusia karena perbuatan buruk manusia
dapat terjadi dalam hubungan sesama manusia dan hubungan manusia dengan alam
sekitarnya. Penderitaan yang terkadang disebut nasib buruk ini dapat diperbaiki
bila manusia itu mau berusaha untuk memperbaikinya.
2.
Penderitaan yang timbul karen penyakit, siksaan / azab Tuhan
Penderitaan manusia dapat juga terjadi akibat penyakit atau siksaan
/ azab Tuhan. Namun kesabaran, tawakal dan optimisme merupakan usaha manusia
untuk mengatasi penderitaan itu.
Setiap
penderitaan yang dialami oleh seseorang membawa pengaruh baik positif maupun
negatif. Sikap positif yaitu sikap optimis dalam menghadapi penderitaan hidup,
bahwa hidup bukan rangkaian penderitaan, melainkan perjuangan membebaskan diri
dari penderitaan, dan penderitaan itu hanya bagian dari kehidupan. Sedangkan
sikap negatif misalnya penyesalan karena tidak bahagia, kecewa, putus asa,
ingin bunuh diri.
Minggu ke 7
BAB VII
MANUSIA DAN
KEADILAN
Bila
dihubungkan antara manusia dan keadilan adalah merupakan sesuatu hal yang
menjadi hak asasi manusia ,seseorang butuh keadilan dalam hidupnya namun
seseorang juga harus adil dalm memberi sesuatu atau melakukan sesuatu sesuai
dengan hak dan kewajiban nya.seperti bunyi pada sila ke-5 pancasila yaitu
keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia.tepat sekali bila seseorang yang
dilahirkan ke bumi ini harus mendapat keadilan baik dalam kehidupan,pendidikan
yang layak maupun pangan,papan dan sandang .namun dia pun harus berlaku adil
dengan semua keadilan yang ia dapat tadi manusia harus dapat mempertanggung
jawabkannya .keadilan sangat erat dengan manusia karena memng keadilan sudah
ada semenjak manusia dilahirkan contohnya seperti TUHAN yang menghukum setiap
umat yang melakukan kesalahan dan tidak membeda-bedakan baik dia orang kaya
maupun miskin sekali bersalah tetap bersalah,namun DIA tetap adil juga karena
tidak membeda-bedakan kasih-NYA pada semua umatnya.maka dari itu keadilan
sangat terkait dengan kemanusiaan maka dari itu keadilan harus slalu ditegakkan
untuk kesetimbangan dunia ini.
Menurut
saya, manusia membutuhkan keadilan dalam hidupnya. Hal itu dikarenakan
manusia adalah makhluk sosial. Bila makhluk sosial hidup diantara
ketidakadilan maka akan mempunyai dampak buruk dalam hidup
kesehariannya. Sebab lainnya adalah keadilan juga tercantum dalam
hukum negara. Sebagai contoh keadilan terdapat didalam pancasila, UUD
1945 dan didunia ini masih saja ada yang bertindak tidak adil antar sesama
manusia. Hukum masih saja dapat dibeli oleh uang dan belum dijalani dengan
baik.
Minggu ke 8
BAB VIII
MANUSIA DAN
PANDANGAN HIDUP
Setiap
manusia pastinya mempunyai pandangan hidup yang bersifat kodrati, pandangan
hidup artinya pendapat atau pertimbangan yang menjadi pegangan, pedoman,
arahan, petunjuk hidup didunia.
Pandangan hidup
dapat diklasifikasikan berdasarkan asalnya terdiri dari 3 macam :
1.
Pandangan
hidup yang berasal dari agama yaitu pandangan hidup yang mutlak kebenarannya.
2.
Pandangan
hidup yang berupa ideologi yang disesuaikan dengan kebudayaan dan norma yang
terdapat pada negara tersebut.
3.
Pandangan
hidup hasil renungan yaitu pandangan hidup yang relatif kebenarannya.
Dengan
demikian pandangan hidup itu bukanlah timbul seketika atau dalam waktu yang
singkat saja, melainkan melalui proses waktu yang lama dan terus menerus
sehingga hasil pemikiran itu dapat di uji kenyataannya.
Apabila
pandangan hidup itu diterima oleh sekelompok orang sebagai pendukung suatu
organisasi mak pandangan hidup itu disebut ideologi, pandangan hidup pada
dasarnya memiliki unsur – unsur berupa :
1.
Cita
– cita yaitu apa yang manusia inginkan yang mungkin akan tercapai dengan usaha
manusia itu sendiri.
2.
Kebijakan
yaitu segala hal yang baik yang membuat manusia makmur, tentram, bahagia, dan
damai.
3.
Usaha
yaitu suatu kerja keras yang dilakukan oleh semua manusia untuk mewujudkan apa
yang diinginkannya.
4.
Keyakinan
/ kepercayaan yaitu sesuatu yang dapat diukur dengan kemampuan akal, jasmani
dan kepercayaan kepada Tuhan.
Ada
yang memperlakukan pandangan hidup itu sebagai sarana mencapai tujuan dan ada
pula yang memperlakukan sebagai penimbul kesejahteraan, ketentraman dan
sebagainya. Adapun langkah – langkah berpandangan hidup yang baik sebagai
berikut :
1.
Mengenal
suatu kodrat manusia merupakan tahap awal dari setiap aktifitas hidupnya yang
dalam hal ini mengenal apa itu pandangan hidup.
2.
Mengerti
terhadap pandangan hidup itu sendiri.
3.
Menghayati
pandangan hidup kita dapat memperoleh gambaran yang tepat dan benar mengenai
kebenaran pandangan hidup itu sendiri.
4.
Meyakini
merupakan suatu hal untuk cenderung memperoleh suatu kepastian sehingga dapat
mencapai suatu tujuan hidupnya.
5.
Mengabdi
merupakan suatu hal yang penting dalam menghayati dan meyakini sesuatu yang
telah dibenarkan dan diterima baik oleh dirinya dan orang lain, maka kita akan
merasakan manfaat dari tujuan hidup yang kita hayati dan yang kita yakini.
Minggu ke 9
BAB IX
MANUSIA DAN
TANGGUNG JAWAB
Pengertian
Tanggung Jawab dalam kamus bahasa indonesia adalah berkewajiban menanggung, memikul
jawab, menanggung segala sesuatunya, atau memberikan jawab serta menanggung
akibat dari suatu perbuatan, jadi Tanggung Jawab adalah kesadaran manusia akan
tingkah laku atau perbuatan yang disengaja maupun yang tidak disengaja.
Tanggung jawab sudah menjadi bagian dari kehidupan manusia yang tidak bisa
lepas begitu saja, bahwa manusia akan selalu dibebani oleh tanggung jawab dalam
hidupnya.
Manusia
yang beradab / berbudaya yaitu manusia yang memiliki sebuah tanggung jawab dari
segala perbuatan yang dilakukan baik atau buruk. Untuk memperoleh dan
meningkatkan kesadaran betanggung jawab dalam diri kita perlu ditempuh usaha
melalui pendidikan, keteladanan, dan taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Ada beberapa
jenis dari tanggung jawab itu sendiri antara lain :
1.
Tanggung
Jawab terhadap diri sendiri, yaitu menuntut kesadaran tiap manusia untuk
memenuhi kewajiban dengan mengembangkan kepribadiannya sebagai manusia pribadi.
Sebagai contohnya seseorang yang sedang memainkan sebuah smartphone sambil
berjalan, meskipun ia sesekali melihat ke jalan tetapi pasti tetap ia akan
lengah / tidak sadar bahwa ia berjalan ke tengah jalan dan terserempet
kendaraan yang sedang melintas dijalan tersebut. Konsekuensinya ia harus
beristirahat di rumah dalam beberapa hari karena ia tidak memiliki tanggung
jawab terhadap dirinya sendiri atas perbuatannya yang buruk.
2.
Tanggung
Jawab terhadap keluarga. Tiap anggota keluarga memiliki tanggung jawab terhadap
keluarganya masing - masing, tanggung jawab ini menyangkut nama baik keluarga.
Contohnya dalam sebuah keluarga biasanya memiliki sebuah peraturan yang
bersifat mendidik, salah satu anggota keluarga melanggar peraturan dan ayah
sebagai kepala rumah tangga berhak menegur atau memberi hukuman terhadap
anggota keluarga yang telah melanggar aturan tersebut. Teguran atau hukuman
tersebut merupakan tanggung jawab anggota keluarga dari perbuatan yang
melanggar itu.
3.
Tanggung
Jawab terhadap masyarakat. Manusia sebagai makhluk sosial tidak akan bisa hidup
tanpa bantuan orang lain, karena harus berkomunikasi terhadap orang lain
sehingga manusia disni merupakan anggota masyarakat yang tentunya mempunyai
tanggung jawab atas segala tingkah laku dan perbuatannya tersebut. Sebagai
contoh seseorang yang terlalu sombong, sering menghina orang lain yang mungkin
ekonominya berada dibawahnya. Sehingga ia harus bertanggung jawab atas
kelakuannya tersebut dan sebagai konsekuensi dari kelakuan tersebut ia dijauhi
oleh masyarakat sekitarnya.
4.
Tanggung
Jawab terhadap Bangsa dan Negara. Tiap individu manusia merupakan warga negara
suatu negara dalam berfikir, berbuat, bertindak, dan bertingkah laku. Manusia
terikat oleh norma – norma atau ukuran – ukuran yang dibuat oleh negara dan
tidak dapat berbuat semaunya sendiri. Sebagai contoh seorang pengendara
melintasi jalan raya yang padat dan macet karena ia sudah telat berangkat
kekantor, ia melewati jalur busway dan dengan sadar bahwa ia sudah melanggar
peraturan atau tata tertib lalulintas. Akan tetapi perbuatannya itu diketahui
oleh pihak polisi dan ia harus berhadapan dengan pihak kepolisian dan
pengadilan.
5.
Tanggung
Jawab terhadap Allah SWT. Allah SWT mernciptakan manusia dengan tanggung jawab
untuk mengisi kehidupannya dan manusia mempunyai tanggung jawab langsung
terhadap perintah Allah SWT, sehingga tindakan dan perbuatan manusia tidak bisa
lepas dari pengawasan Allah SWT. Sebagai contoh seorang muslim yang sangat taat
kepada agamanya maka ia akan bertanggung jawab terhadap dirinya sendiri dan
kepada Allah SWT, Seorang muslim memiliki rasa tanggung jawab atas amanah yang
diberikan kepadanya. Oleh karena itu seorang mukmin senantiasa meyakini apapun
yang Allah berikan kepadanya yaitu berupa amanah yang kelak akan dimintai
pertanggung jawabannya.
Minggu ke 10
BAB X
MANUSIA DAN KEGELISAHAN
Kegelisahan adalah hal
yang tidak terduga rupanya, bisa dirasakan sebelum sesuatu hal terjadi pada
saat hal itu terjadi, atau bahkan setelah hal itu terjadi. Sekarang bagaimana
kita dapat mengendalikan kegelisahan itu agar tidak berlarut-larut dan
menimbulkan efek yang justru mengganggu kehidupan dan perasaan kita. Jadi
setiap ada hal apapun yang membuat kita gelisah maka kita harus bersugesti hal
yang baik agar membuat kita tenang, dan selalu mengambil hikmah dari apapun
yang terjadi. Efek kegelisahan bisa timbul karena ada perlakuan yang tidak
positif dari dalam diri kita sendiri. Maka dari karena itu apabila kita
melakukan suatu kejadian atau perbuatan harus di usahakan sebisa mungkin
menjalankannya dengan baik.
Kegelisahan di dalam
bahasa sekarang disebut dengan galau. Galau ini banyak contoh kasusnya, seperti
masalah cinta, pekerjaan, keluarga, dan lainnya. Manusia yang merasa gelisah
seringkali tidak dapat menjalankan pekerjaan dengan baik karena selalu merasa
tidak tenang dalam hidupnya.Bahkan orang tersebut tidak memiliki dasar dalam
melakukan suatu kegiatan.Semua itu di sebabkan oleh karena manusia mempunyai
hati dan perasaan yang takut akan kehilangan nama baik dsb.Bentuk kegelisahan
bisa bermacam-macam,misalnya merasa terasing,kesepian dan ketidakpastian akan
suatu masalah.
Keterasingan di sebabkan
oleh perilaku seseorang yang sulit menyesuaikan diri dengan
lingkungan,akibatnya perilaki orang tersebut tidak dapat di terima atau tidak
dapat di benarkan oleh masyarakat yang ada di lingkungannya misalnya;
sombong.Kesepian berarti merasa sunyi,tidak berteman.Kesepian memiliki hubungan
dengan keterasingan hanya kebalikannya yaitu orang yang frustasi sehingga
bersikap rendah diri dan menjauhi pergaulan ramai.Sedangkan ketidakpastian
adalah perasaan tidak menentu,tidak dapat ditentukan,tanpa arah yang jelas
misalnya;ketidakpastian tentang lulus tidaknya menjadi seorang sarjana.
Minggu
ke 11
BAB XI
MANUSIA DAN
HARAPAN
Arti dari kata
harapan adalah keinginan supaya sesuatu yang diinginkan dapat terjadi. Setiap manusia
mempunyai harapan, manusia yang tidak memiliki harapan berarti manusia yang
tidak punya tujuan untuk hidupnya. Orang yang sudah meninggal pun mempunyai
harapan seperti pesan – pesan kepada ahli warisnya, harapan harus berdasarkan
kepercayaan baik pada diri sendiri maupun kepada Tuhan Yang Maha Esa. Agar harapan
terwujud maka perlu usaha dengan sungguh – sungguh dengan berdo’a dan berusaha
untuk mewujudkan harapan tersebut.
Harapan membuat kita berpikir untuk
melakukan sesuatu yang lebih baik untuk meraih sesuatu yang lebih baik, harapan
dan rasa optimis juga memberikan kita kekuatan untuk melawan setiap hambatan
yang menghadang kita. Kita selalu mendapatkan jalan keluar untuk setiap
masalah, kita punya kekuatan yang lebih untuk siap menghadapi resiko dan semua
itu disebut perlawanan. Orang yang hidup tanpa optimisme dan cenderung pasrah
pada realita atau kenyataan yang ada maka kita cenderung untuk bersikap pasif,
oleh karena itu kita harus mempunyai semangat untuk mewujudkan semua harapan
yang semua kita inginkan.